Untuk saudara-saudaraku yang haus akan ilmu agama, silahkan download kajian Kajian Ustadz Abu Zubair Hawaary, Lc.


Baca Tempatmu Sebelum Engkau Meledakkan.

  1. Baca Tempatmu Sebelum Engkau Meledakkan 01.mp3
  2. Baca Tempatmu Sebelum Engkau Meledakkan 02.mp3

Diambang Pintu Pernikahan

  1. Diambang Pintu Pernikahan 01.mp3
  2. Diambang Pintu Pernikahan 02.mp3
  3. Diambang Pintu Pernikahan 03.mp3
  4. Diambang Pintu Pernikahan 04.mp3
  5. Diambang Pintu Pernikahan 05.mp3
  6. Diambang Pintu Pernikahan 06.mp3
  7. Diambang Pintu Pernikahan 07.mp3
  8. Diambang Pintu Pernikahan 08.mp3
Dimana Tempat Tinggalmu Nanti..?

  1. Dimana Tempat Tinggalmu Nanti..?.mp3

Kasih Ibu Sepanjang Zaman

  1. Kasih Ibu Sepanjang Zaman.mp3

Kisah Cinta Yang Paling Indah

  1. Kisah Cinta Yang Paling Indah 01.mp3
  2. Kisah Cinta Yang Paling Indah 02.mp3

Menangis Karena Takut Kepada Allah

  1. Menangis Karena Takut Kepada Allah.mp3

Mencintai Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

  1. Mencintai Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.mp3

Nikmat Musibah

  1. Nikmat Musibah 01.mp3
  2. Nikmat Musibah 02.mp3

Nikmatnya Mencintai Allah

  1. Nikmatnya Mencintai Allah.mp3

Para Peminang Bidadari

  1. Para Peminang Bidadari.mp3

Pemutus Kelezetan

  1. Pemutus Kelezatan.mp3

Tanda-Tanda Kiamat

  1. Tanda-Tanda Kiamat.mp3

Terputusnya Wahyu Dari Langit

  1. Terputusnya Wahyu Dari Langit.mp3

Telaga Hati

  1. Telaga Hati.mp3

Wanita, Ilmu & Rumah Tangga

  1. Wanita, Ilmu & Rumah Tangga 01.mp3
  2. Wanita, Ilmu & Rumah Tangga 02.mp3

Wanita Pemegang Bara Api

  1. Wanita Pemegang Bara Api.mp3

Wasiat Sang Kekasih

  1. Wasiat Sang Kekasih.mp3

Tanya Jawab

  1. Adakah Keringanan Puasa Bagi Wanita Haid Dan Bolehkah Shalat Tahajjud Berjammaah.mp3
  2. Apakah Derajat Hadits Yg Membagi Bulan Ramadhan Menjadi 3 Bagian.mp3
  3. Apakah Nonton Tv Dan Main Kartu Bisa Membatalkan Puasa.mp3
  4. Bagaimana Penentuan Waktu Berbuka Puasa.mp3
  5. Bagaimanakah Menetapkan Puasa Dan Hari Raya.mp3
  6. Bolehkah Mengkhususkan Ziarah Kubur Pd Saat Ramadhan.mp3
  7. Bolehkah Memperingati Nuzulul Qur’an.mp3
  8. Mengapa Pd Bulan Ramadhan Tetap Ada Maksiat Meskipun Setan Dibelenggu.mp3

Tanya Jawab Eksklusif Di Solo dan Jogja.

  1. Tanya Jawab 01.mp3
  2. Tanya Jawab 02.mp3
  3. Tanya Jawab 03.mp3

Download juga kajian Ustadz Armen

Semoga ini bermanfaat.
Selengkapnya... - Kajian Ustadz Abu Zubair Hawaary, Lc.
Islam adalah agama yang ilmiah. Setiap amalan, keyakinan, atau ajaran yang disandarkan kepada Islam harus memiliki dasar dari Al Qur’an dan Hadits Nabi shallallahu’alaihi wa sallam yang otentik. Dengan ini, Islam tidak memberi celah kepada orang-orang yang beritikad buruk untuk menyusupkan pemikiran-pemikiran atau ajaran lain ke dalam ajaran Islam.

Karena pentingnya hal ini, tidak heran apabila Abdullah bin Mubarak rahimahullah mengatakan perkataan yang terkenal:

الإسناد من الدين، ولولا الإسناد؛ لقال من شاء ما شاء

“Sanad adalah bagian dari agama. Jika tidak ada sanad, maka orang akan berkata semaunya.” (Lihat dalam Muqaddimah Shahih Muslim, Juz I, halaman 12)

Dengan adanya sanad, suatu perkataan tentang ajaran Islam dapat ditelusuri asal-muasalnya.

Oleh karena itu, penting sekali bagi umat muslim untuk memilah hadits-hadits, antara yang shahih dan yang dhaif, agar diketahui amalan mana yang seharusnya diamalkan karena memang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam serta amalan mana yang tidak perlu dihiraukan karena tidak pernah diajarkan oleh beliau.

Berkaitan dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, akan kami sampaikan beberapa hadits lemah dan palsu mengenai puasa yang banyak tersebar di masyarakat. Untuk memudahkan pembaca, kami tidak menjelaskan sisi kelemahan hadits, namun hanya akan menyebutkan kesimpulan para pakar hadits yang menelitinya. Pembaca yang ingin menelusuri sisi kelemahan hadits, dapat merujuk pada kitab para ulama yang bersangkutan.

Hadits 1

صوموا تصحوا

“Berpuasalah, kalian akan sehat.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim di Ath Thibbun Nabawi sebagaimana dikatakan oleh Al Hafidz Al Iraqi di Takhrijul Ihya (3/108), oleh Ath Thabrani di Al Ausath (2/225), oleh Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (3/227).

Hadits ini dhaif (lemah), sebagaimana dikatakan oleh Al Hafidz Al Iraqi di Takhrijul Ihya (3/108), juga Al Albani di Silsilah Adh Dha’ifah (253). Bahkan Ash Shaghani agak berlebihan mengatakan hadits ini maudhu (palsu) dalam Maudhu’at Ash Shaghani (51).

Keterangan: jika memang terdapat penelitian ilmiah dari para ahli medis bahwa puasa itu dapat menyehatkan tubuh, makna dari hadits dhaif ini benar, namun tetap tidak boleh dianggap sebagai sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.

Hadits 2

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ

“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, do’anya dikabulkan, dan amalannya pun akan dilipatgandakan pahalanya.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi di Syu’abul Iman (3/1437).

Hadits ini dhaif, sebagaimana dikatakan Al Hafidz Al Iraqi dalam Takhrijul Ihya (1/310). Al Albani juga mendhaifkan hadits ini dalam Silsilah Adh Dha’ifah (4696).

Terdapat juga riwayat yang lain:

الصائم في عبادة و إن كان راقدا على فراشه

“Orang yang berpuasa itu senantiasa dalam ibadah meskipun sedang tidur di atas ranjangnya.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Tammam (18/172). Hadits ini juga dhaif, sebagaimana dikatakan oleh Al Albani di Silsilah Adh Dhaifah (653).

Yang benar, tidur adalah perkara mubah (boleh) dan bukan ritual ibadah. Maka, sebagaimana perkara mubah yang lain, tidur dapat bernilai ibadah jika diniatkan sebagai sarana penunjang ibadah. Misalnya, seseorang tidur karena khawatir tergoda untuk berbuka sebelum waktunya, atau tidur untuk mengistirahatkan tubuh agar kuat dalam beribadah.

Sebaliknya, tidak setiap tidur orang berpuasa itu bernilai ibadah. Sebagai contoh, tidur karena malas, atau tidur karena kekenyangan setelah sahur. Keduanya, tentu tidak bernilai ibadah, bahkan bisa dinilai sebagai tidur yang tercela. Maka, hendaknya seseorang menjadikan bulan ramadhan sebagai kesempatan baik untuk memperbanyak amal kebaikan, bukan bermalas-malasan.

Hadits 3

يا أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم ، شهر فيه ليلة خير من ألف شهر ، جعل الله صيامه فريضة ، و قيام ليله تطوعا ، و من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه ، و من أدى فريضة كان كمن أدى سبعين فريضة فيما سواه ، و هو شهر الصبر و الصبر ثوابه الجنة ، و شهر المواساة ، و شهر يزاد فيه رزق المؤمن ، و من فطر فيه صائما كان مغفرة لذنوبه ، و عتق رقبته من النار ، و كان له مثل أجره من غير أن ينتقص من أجره شيء قالوا : يا رسول الله ليس كلنا يجد ما يفطر الصائم ، قال : يعطي الله هذا الثواب من فطر صائما على مذقة لبن ، أو تمرة ، أو شربة من ماء ، و من أشبع صائما سقاه الله من الحوض شربة لايظمأ حتى يدخل الجنة ، و هو شهر أوله رحمة و وسطه مغفرة و آخره عتق من النار ،

“Wahai manusia, bulan yang agung telah mendatangi kalian. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari 1. 000 bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai ibadah tathawwu’ (sunnah). Barangsiapa pada bulan itu mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan, ia seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Barangsiapa mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, sedangkan kesabaran itu balasannya adalah surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong. Di dalamnya rezki seorang mukmin ditambah. Barangsiapa pada bulan Ramadhan memberikan hidangan berbuka kepada seorang yang berpuasa, dosa-dosanya akan diampuni, diselamatkan dari api neraka dan memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tadi sedikitpun” Kemudian para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki makanan untuk diberikan kepada orang yang berpuasa.” Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkata, “Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan hidangan berbuka berupa sebutir kurma, atau satu teguk air atau sedikit susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (1887), oleh Al Mahamili dalam Amaliyyah (293), Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (6/512), Al Mundziri dalam Targhib Wat Tarhib (2/115)

Hadits ini didhaifkan oleh para pakar hadits seperti Al Mundziri dalam At Targhib Wat Tarhib (2/115), juga didhaifkan oleh Syaikh Ali Hasan Al Halabi di Sifatu Shaumin Nabiy (110), bahkan dikatakan oleh Abu Hatim Ar Razi dalam Al ‘Ilal (2/50) juga Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (871) bahwa hadits ini Munkar.

Yang benar, di seluruh waktu di bulan Ramadhan terdapat rahmah, seluruhnya terdapat ampunan Allah dan seluruhnya terdapat kesempatan bagi seorang mukmin untuk terbebas dari api neraka, tidak hanya sepertiganya. Salah satu dalil yang menunjukkan hal ini adalah:

من صام رمضان إيمانا واحتسابا ، غفر له ما تقدم من ذنبه

“Orang yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no.38, Muslim, no.760)

Dalam hadits ini, disebutkan bahwa ampunan Allah tidak dibatasi hanya pada pertengahan Ramadhan saja.

Adapun mengenai apa yang diyakini oleh sebagian orang, bahwa setiap amalan sunnah kebaikan di bulan Ramadhan diganjar pahala sebagaimana amalan wajib, dan amalan wajib diganjar dengan 70 kali lipat pahala ibadah wajib diluar bulan Ramadhan, keyakinan ini tidaklah benar berdasarkan hadits yang lemah ini. Walaupun keyakinan ini tidak benar, sesungguhnya Allah ta’ala melipatgandakan pahala amalan kebaikan berlipat ganda banyaknya, terutama ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Hadits 4

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال : اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت فتقبل مني إنك أنت السميع العليم

“Biasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ketika berbuka membaca doa: Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu fataqabbal minni, innaka antas samii’ul ‘aliim.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya (2358), Adz Dzahabi dalam Al Muhadzab (4/1616), Ibnu Katsir dalam Irsyadul Faqih (289/1), Ibnul Mulaqqin dalam Badrul Munir (5/710)

Ibnu Hajar Al Asqalani berkata di Al Futuhat Ar Rabbaniyyah (4/341) : “Hadits ini gharib, dan sanadnya lemah sekali”. Hadits ini juga didhaifkan oleh Asy Syaukani dalam Nailul Authar (4/301), juga oleh Al Albani di Dhaif Al Jami’ (4350). Dan doa dengan lafadz yang semisal, semua berkisar antara hadits lemah dan munkar.

Sedangkan doa berbuka puasa yang tersebar dimasyarakat dengan lafadz:

اللهم لك صمت و بك امنت و على رزقك افطرت برحمتك يا ارحم الراحمين

“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, aku memohon Rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Penyayang.”

Hadits ini tidak terdapat di kitab hadits manapun. Atau dengan kata lain, ini adalah hadits palsu. Sebagaimana dikatakan oleh Al Mulla Ali Al Qaari dalam kitab Mirqatul Mafatih Syarh Misykatul Mashabih: “Adapun doa yang tersebar di masyarakat dengan tambahan ‘wabika aamantu’ sama sekali tidak ada asalnya, walau secara makna memang benar.”

Yang benar, doa berbuka puasa yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam terdapat dalam hadits:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka puasa membaca doa:

ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

/Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/

(’Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah’)”

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud (2357), Ad Daruquthni (2/401), dan dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232 juga oleh Al Albani di Shahih Sunan Abi Daud.

Hadits 5

من أفطر يوما من رمضان من غير رخصة لم يقضه وإن صام الدهر كله

“Orang yang sengaja tidak berpuasa pada suatu hari di bulan Ramadhan, padahal ia bukan orang yang diberi keringanan, ia tidak akan dapat mengganti puasanya meski berpuasa terus menerus.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari di Al’Ilal Al Kabir (116), oleh Abu Daud di Sunannya (2396), oleh Tirmidzi di Sunan-nya (723), Imam Ahmad di Al Mughni (4/367), Ad Daruquthni di Sunan-nya (2/441, 2/413), dan Al Baihaqi di Sunan-nya (4/228).

Hadits ini didhaifkan oleh Al Bukhari, Imam Ahmad, Ibnu Hazm di Al Muhalla (6/183), Al Baihaqi, Ibnu Abdil Barr dalam At Tamhid (7/173), juga oleh Al Albani di Dhaif At Tirmidzi (723), Dhaif Abi Daud (2396), Dhaif Al Jami’ (5462) dan Silsilah Adh Dha’ifah (4557). Namun, memang sebagian ulama ada yang menshahihkan hadits ini seperti Abu Hatim Ar Razi di Al Ilal (2/17), juga ada yang menghasankan seperti Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah (2/329) dan Al Haitsami di Majma’ Az Zawaid (3/171). Oleh karena itu, ulama berbeda pendapat mengenai ada-tidaknya qadha bagi orang yang sengaja tidak berpuasa.

Yang benar -wal ‘ilmu ‘indallah- adalah penjelasan Lajnah Daimah Lil Buhuts Wal Ifta (Komisi Fatwa Saudi Arabia), yang menyatakan bahwa “Seseorang yang sengaja tidak berpuasa tanpa udzur syar’i,ia harus bertaubat kepada Allah dan mengganti puasa yang telah ditinggalkannya.” (Periksa: Fatawa Lajnah Daimah no. 16480, 9/191)

Hadits 6

لا تقولوا رمضان فإن رمضان اسم من أسماء الله تعالى ولكن قولوا شهر رمضان

“Jangan menyebut dengan ‘Ramadhan’ karena ia adalah salah satu nama Allah, namun sebutlah dengan ‘Bulan Ramadhan.’”

Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Sunan-nya (4/201), Adz Dzaahabi dalam Mizanul I’tidal (4/247), Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (8/313), Ibnu Katsir di Tafsir-nya (1/310).

Ibnul Jauzi dalam Al Maudhuat (2/545) mengatakan hadits ini palsu. Namun, yang benar adalah sebagaimana yang dikatakan oleh As Suyuthi dalam An Nukat ‘alal Maudhuat (41) bahwa “Hadits ini dhaif, bukan palsu”. Hadits ini juga didhaifkan oleh Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (8/313), An Nawawi dalam Al Adzkar (475), oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari (4/135) dan Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (6768).

Yang benar adalah boleh mengatakan ‘Ramadhan’ saja, sebagaimana pendapat jumhur ulama karena banyak hadits yang menyebutkan ‘Ramadhan’ tanpa ‘Syahru (bulan)’.

Hadits 7

أن شهر رمضان متعلق بين السماء والأرض لا يرفع إلا بزكاة الفطر

“Bulan Ramadhan bergantung di antara langit dan bumi. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali zakat fithri.”

Hadits ini disebutkan oleh Al Mundziri di At Targhib Wat Tarhib (2/157). Al Albani mendhaifkan hadits ini dalam Dhaif At Targhib (664), dan Silsilah Ahadits Dhaifah (43).

Yang benar, jika dari hadits ini terdapat orang yang meyakini bahwa puasa Ramadhan tidak diterima jika belum membayar zakat fithri, keyakinan ini salah, karena haditsnya dhaif. Zakat fithri bukanlah syarat sah puasa Ramadhan, namun jika seseorang meninggalkannya ia mendapat dosa tersendiri.

Hadits 8

رجب شهر الله ، وشعبان شهري ، ورمضان شهر أمتي

“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Adz Dzahabi di Tartibul Maudhu’at (162, 183), Ibnu Asakir di Mu’jam Asy Syuyukh (1/186).

Hadits ini didhaifkan oleh di Asy Syaukani di Nailul Authar (4/334), dan Al Albani di Silsilah Adh Dhaifah (4400). Bahkan hadits ini dikatakan hadits palsu oleh banyak ulama seperti Adz Dzahabi di Tartibul Maudhu’at (162, 183), Ash Shaghani dalam Al Maudhu’at (72), Ibnul Qayyim dalam Al Manaarul Munif (76), Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Tabyinul Ujab (20).

Hadits 9

من فطر صائما على طعام وشراب من حلال صلت عليه الملائكة في ساعات شهر رمضان وصلى عليه جبرائيل ليلة القدر

“Barangsiapa memberi hidangan berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang halal, para malaikat bershalawat kepadanya selama bulan Ramadhan dan Jibril bershalawat kepadanya di malam lailatul qadar.”

Hadist ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Al Majruhin (1/300), Al Baihaqi di Syu’abul Iman (3/1441), Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Adh Dhuafa (3/318), Al Mundziri dalam At Targhib Wat Tarhib (1/152)

Hadits ini didhaifkan oleh Ibnul Jauzi di Al Maudhuat (2/555), As Sakhawi dalam Maqasidul Hasanah (495), Al Albani dalam Dhaif At Targhib (654)

Yang benar,orang yang memberikan hidangan berbuka puasa akan mendapatkan pahala puasa orang yang diberi hidangan tadi, berdasarkan hadits:

من فطر صائما كان له مثل أجره ، غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا

“Siapa saja yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan shahih”)

Hadits 10

رجعنا من الجهاد الأصغر إلى الجهاد الأكبر . قالوا : وما الجهاد الأكبر ؟ قال : جهاد القلب

“Kita telah kembali dari jihad yang kecil menuju jihad yang besar.” Para sahabat bertanya: “Apakah jihad yang besar itu?” Beliau bersabda: “Jihadnya hati melawan hawa nafsu.”

Menurut Al Hafidz Al Iraqi dalam Takhrijul Ihya (2/6) hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Az Zuhd. Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Takhrijul Kasyaf (4/114) juga mengatakan hadits ini diriwayatkan oleh An Nasa’i dalam Al Kuna.

Hadits ini adalah hadits palsu. Sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam di Majmu Fatawa (11/197), juga oleh Al Mulla Ali Al Qari dalam Al Asrar Al Marfu’ah (211). Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (2460) mengatakan hadits ini Munkar.

Hadits ini sering dibawakan para khatib dan dikaitkan dengan Ramadhan, yaitu untuk mengatakan bahwa jihad melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan lebih utama dari jihad berperang di jalan Allah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Hadits ini tidak ada asalnya. Tidak ada seorang pun ulama hadits yang berangapan seperti ini, baik dari perkataan maupun perbuatan Nabi. Selain itu jihad melawan orang kafir adalah amal yang paling mulia. Bahkan jihad yang tidak wajib pun merupakan amalan sunnah yang paling dianjurkan.” (Majmu’ Fatawa, 11/197). Artinya, makna dari hadits palsu ini pun tidak benar karena jihad berperang di jalan Allah adalah amalan yang paling mulia. Selain itu, orang yang terjun berperang di jalan Allah tentunya telah berhasil mengalahkan hawa nafsunya untuk meninggalkan dunia dan orang-orang yang ia sayangi.

Hadits 11

قال وائلة : لقيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يوم عيد فقلت : تقبل الله منا ومنك ، قال : نعم تقبل الله منا ومنك

“Wa’ilah berkata, “Aku bertemu dengan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pada hari Ied, lalu aku berkata: Taqabbalallahu minna wa minka.” Beliau bersabda: “Ya, Taqabbalallahu minna wa minka.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Al Majruhin (2/319), Al Baihaqi dalam Sunan-nya (3/319), Adz Dzahabi dalam Al Muhadzab (3/1246)

Hadits ini didhaifkan oleh Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhuafa (7/524), oleh Ibnu Qaisirani dalam Dzakiratul Huffadz (4/1950), oleh Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (5666).

Yang benar, ucapan ‘Taqabbalallahu Minna Wa Minka’ diucapkan sebagian sahabat berdasarkan sebuah riwayat:

كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا التقوا يوم العيد يقول بعضهم لبعض : تقبل الله منا ومنك

Artinya:
“Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya ketika saling berjumpa di hari Ied mereka mengucapkan: Taqabbalallahu Minna Wa Minka (Semoga Allah menerima amal ibadah saya dan amal ibadah Anda)”

Atsar ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Al Mughni (3/294), dishahihkan oleh Al Albani dalam Tamamul Minnah (354). Oleh karena itu, boleh mengamalkan ucapan ini, asalkan tidak diyakini sebagai hadits Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.

Hadits 12

خمس تفطر الصائم ، وتنقض الوضوء : الكذب ، والغيبة ، والنميمة ، والنظر بالشهوة ، واليمين الفاجرة

“Lima hal yang membatalkan puasa dan membatalkan wudhu: berbohong, ghibah, namimah, melihat lawan jenis dengan syahwat, dan bersumpah palsu.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Al Jauraqani di Al Abathil (1/351), oleh Ibnul Jauzi di Al Maudhu’at (1131)

Hadits ini adalah hadits palsu, sebagaimana dijelaskan Ibnul Jauzi di Al Maudhu’at (1131), Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (1708).

Yang benar, lima hal tersebut bukanlah pembatal puasa, namun pembatal pahala puasa. Sebagaimana hadits:

من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل ، فليس لله حاجة أن يدع طعامه وشرابه

“Orang yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya, serta mengganggu orang lain, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya.” (HR. Bukhari, no.6057)

Demikian, semoga Allah memberi kita taufiq untuk senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam yang sahih. Mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat dan ampunannya kepada kita di bulan mulia ini. Semoga amal-ibadah di bulan suci ini kita berbuah pahala di sisi Rabbuna Jalla Sya’nuhu.

وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

***

Disusun oleh: Yulian Purnama
Muraja’ah: Ustadz Abu Ukkasyah Aris Munandar
Artikel www.muslim.or.id
Selengkapnya... - 12 Hadits Lemah dan Palsu Seputar Ramadhan
Hadits Dho’if Menjadi Sandaran Hukum

Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah. Saat ini telah tersebar berbagai macam perkara baru dalam agama ini (baca: bid’ah). Seperti contohnya adalah acara tahlilan/yasinan yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak pernah pula dilakukan oleh para sahabatnya. Dan kebanyakan bid’ah saat ini terjadi dikarenakan tersebarnya hadits dho’if/lemah di tengah-tengah umat. Contoh dari hadits dho’if tersebut adalah tentang keutamaan surat yasin sehingga orang-orang membolehkan adanya yasinan. Hadits tersebut adalah, “Bacakanlah surat yasin untuk orang mati di antara kalian“. (Hadits ini dho’if (lemah) diriwayatkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah, dan Nasa’i. Imam Nawawi mengatakan bahwa dalam hadits ini terdapat 2 perawi majhul (tidak dikenal)).

Selain itu juga, hadits dho’if digunakan oleh sebagian orang untuk menjelaskan fadh’ail a’mal yaitu mendorong umat untuk melakukan kebaikan dan menakut-nakuti mereka agar tidak melakukan kejelekaan. Hadits dho’if (bahkan palsu) ini semakin tersebar -di zaman yang penuh kebodohan mengenai derajat hadits saat ini- baik melalui tulisan atau pun melalui lisan para da’i. Namun menjadi suatu pertanyaan penting, apakah hadits dho’if (atau bahkan palsu) boleh dijadikan sandaran hukum?! Simaklah pembahasan berikut ini.

Larangan Berdusta Atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Kaum muslimin yang semoga selalu ditunjuki oleh Allah menuju kebenaran. Perlu diketahui, bahwa berdusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk dosa besar karena beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengancam orang yang demikian dengan neraka. Sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya dia mengambil tempat duduknya di neraka.” (HR. Bukhari & Muslim). Dari hadits ini terlihat jelas bahwasanya seseorang yang menyandarkan sesuatu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa mengetahui keshohihannya, dia terancam masuk neraka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda yang artinya, “Cukuplah seseorang dikatakan berdusta, jika ia menceritakan setiap yang dia dengar.” (HR. Muslim). Imam Malik -semoga Allah merahmati beliau- mengatakan, “Ketahuilah, sesungguhnya seseorang tidak akan selamat jika dia menceritakan setiap yang didengarnya, dan dia tidak layak menjadi seorang imam (yang menjadi panutan, pen), sedangkan dia selalu menceritakan setiap yang didengarnya. (Dinukil dari Muntahal Amani bi Fawa’id Mushtholahil Hadits lil Muhaddits Al Albani).

Dari perkataan Imam Malik ini terlihat bahwasanya walaupun seseorang tidak dikatakan berdusta secara langsung namun dia dapat dikatakan mendukung kedustaan karena menukil banyak hadits lalu mendiamkannya, padahal bisa saja hadits yang disampaikan dho’if atau dusta. (Lihat Muntahal Amani)

Hukum Memakai Hadits Dho’if

Setelah penjelasan larangan berdusta atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu seseorang tidak boleh menyampaikan suatu hadits tanpa tahu terlebih dahulu keshohihannya, maka perlu kita ketahui pula hukum menggunakan hadits dho’if dengan melihat perkataan Imam Muslim -semoga Allah merahmati beliau- berikut ini.

Imam Muslim -rahimahullah- berkata, “Ketahuilah -semoga Allah memberikan taufiq padamu- bahwasaya wajib atas setiap orang yang mengerti pemilahan antara riwayat yang shohih dari riwayat yang lemah dan antara perowi yang tsiqoh (terpercaya, pen) dari perowi yang tertuduh (berdusta, pen); agar tidak meriwayatkan dari riwayat-riwayat tersebut melainkan yang dia ketahui keshohihan periwatnya dan terpercayanya para penukilnya, dan hendaknya dia menjauhi riwayat-riwayat yang berasal dari orang-orang yang tertuduh dan para ahli bid’ah (yang sengit permusuhannya terhadap ahlus sunnah). Dalil dari perkataan kami ini adalah firman Allah yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Q.S. Al Hujurat: 6)

Ayat yang kami sebutkan ini menunjukkan bahwa berita orang yang fasik gugur dan tidak diterima dan persaksian orang yang tidak adil adalah tertolak.” (Muqoddimah Shohih Muslim, dinukil dari Majalah Al Furqon). Maka dapat disimpulkan bahwa hadits dho’if tidak boleh dijadikan sandaran hukum karena periwayat hadits dho’if termasuk orang yang fasik.

Bolehkah Hadits Dho’if Digunakan Dalam Fadho’il A’mal?!

Ada sebagian kaum muslimin yang sering membawakan hadits dho’if (bahkan sangat dho’if/lemah) tentang fadha’il a’amal (keutamaan berbagai amal) dalam dakwah mereka. Mereka beralasan bahwa para ulama telah sepakat bolehnya menggunakan hadits dho’if dalam fadha’il a’mal. Padahala di pihak lain, banyak ulama yang menyatakan hadits dho’if tidak boleh diamalkan secara mutlak meskipun di dalam masalah fadha’il a’mal.

Perlu kaum muslimin ketahui, bahwa maksud sebagian ulama yang membolehkan menggunakan hadits dho’if bukanlah yang dimaksudkan mereka menggunakan hadits dho’if serampangan begitu saja. Namun, maksud mereka adalah bahwasanya dibolehkan menggunakan hadits dho’if untuk menjelaskan fadha’il a’mal (keutamana amalan) dalam amalan yang telah disyari’atkan dalam syari’at dengan dalil-dalil yang shohih seperti dzikir, puasa, dan shalat. Hal ini dimaksudkan agar jiwa manusia selalu mengharapkan pahala dari amalan-amalan tersebut atau menjadi takut untuk melaksanakan suatu kejelekan. Para ulama tidak menghendaki penetapan hukum syar’i dengan hadits-hadits yang dho’if/lemah yang tidak memiliki landasan pokok dari hadits yang shohih. Seperti yasinan/tahlilan tidak memiliki dalil dari hadits yang shohih sama sekali yang menjadi landasan pokok dalam penetapan hukum.

Para ulama yang membolehkan beramal dengan hadits dho’if di dalam fadho’il a’mal juga memberikan persyaratan bagi hadits yang boleh diamalkan dalam hal tersebut. Syarat-syarat tersebut adalah:
(1) Hendaknya hadits tersebut bukanlah hadits yang sangat dho’if/lemah,
(2). Hendaknya hadits tersebut masuk di bawah hadits shohih (atau hasan, pen) yang umum,
(3) Di dalam mengamalkannya tidak diyakini keshohihannya,
(4) Hadits ini tidak boleh dipopulerkan.

Syarat-syarat di atas di dalam prakteknya sulit sekali diterapkan oleh kebanyakan kaum muslimin. Kebanyakan dari mereka tidak bisa memilah antara hadits dho’if dengan hadits yang dho’if jiddan (lemah sekali) dan antara hadits yang di dalamnya memiliki landasan dari hadits yang shohih dengan yang tidak. (Lihat Majalah Al Furqon, thn.6, ed.2 dan Ilmu Ushul Bida’)

Maka pendapat terkuat dalam hal ini adalah bahwa hadits dho’if tidak boleh digunakan secara mutlak termasuk juga dalam fadha’il a’mal. Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

***

Disusun oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Muroja’ah: Ustadz Aris Munandar
Artikel www.muslim.or.id
Selengkapnya... - Hadits Dho’if Menjadi Sandaran Hukum
Silahkan kunjungi tutorial Part 1, sebelum melanjutkan pada bagian yang kedua.

Di tutorial yang ke dua ini, Qta akan memasang Flash Menu seperti yang ada di seri W (Walkman). Tidak lupa pula, Qta akan menambah menu Walkman dengan menambahkan icon W. Dan penambahan modif yang lain ikut menyertai. Tanpa basa-basi, langsung saja Qta mulai tutorialnya. Tapi sebelumnya jangan lupa untuk membackup file-file yang penting dan siapkan baterai hape minimal 50%.

Cara Memasukkan Flash Menu ke Type A200.
1. Download dulu filenya di sini.
2. Matikan hape > hubungkan cable DCU-65/DCU-60 ke hape.
3. Aktifkan tool A2uploader.exe, tekan tombol File System Tool, tahan tombol keypad 5 > colokkan cable ke computer.
4. Jangan lepas keypad 5 hingga muncul tulisan “READY” di pojok kiri.
5. Masukkan file (*.swf), seperti: Digitize_desktop.swf ke folder tpa / preset / system / desktop / flash.
6. Masukkan file (*.thm) yang berpasangan dengan file (*.swf), seperti: digitize.thm ke folder tpa / user / theme.
7. Setelah selesai, klik "Shutdown File Manager" lalu klik "Quit"
8. Nyalakan HP, kemudian lihat folder theme. Silahkan dicoba flash themenya.

Catatan:

1. Untuk memakai flash menu, dibutuhkan file swf dan thm. Kedua file tersebut harus sesuai (saling berkaitan). Kalau tidak, tidak akan berjalan file swfnya.
2. Tidak semua file swf berfungsi di type A200. Karena file swf disesuaikan dengan versi flash lite yang ada di type A200. Di A200, ada yang flash lite 2.0, 2.1, dsb. Untuk flash lite 2.0 seperti G502, K630, K660, K850, dll.

Cara Menambahkan Menu Walkman.
Sebenarnya ini adalah trik sederhana untuk menambahkan shortcut langsung ke music player di menu utama A200. Dan tujuan dipasangnya menu walkman, supaya tidak error ketika Qta mengakses menu Walkman di flash theme. Silahkan ambil filenya di sini. Anda tinggal memasukkan file yang telah didownload ke folder yang di tuju.
Langkah-langkahnya:
1. Lakukan seperti pada langkah no. 2-4.
2. Buka folder tpa / preset / system / menu, cari file “Menu.ml”. Klik kanan file tersebut > pilih READ.
3. File tersebut akan berada di folder A2uploader hasil extractkan. Buatlah duplikatnya. Buka file menu.ml menggunakan notepad.
4. Cari baris dengan judul
5. Setelah itu, ganti semua tulisan pada element 9 di situ (sebaiknya jangan dihapus, tapi dicopy dan taruh di notepad yang lain) dengan baris seperti gambar dibawah (dalam kotak merah).
Copy saja script di bawah ini dan letakkan seperti gambar di atas.
<!--Desktop Element 9 -->
<
element lock="icons" id="MediaPlayer">
<
label type="name" textid="MENU_WALKMAN_MEDIAPLAYER_TXT" />
<
icon pos="unselected" source="file">walkman_unselect.png</icon>
<
icon pos="selected" source="file">walkman.png</icon>
<
icon pos="shortcut" source="internal">RN_SHORTCUT_LIST_MEDIAPLAYER_ICN</icon> <icon pos="large" source="internal">MEDIAPLAYER_DESKTOP_SINGLE_ICN</icon> <link type="internal" />
<
/element>
6. Langkah di atas adalah mengganti menu Radio (pada umumnya berada di posisi ke 9) dengan menu Walkman. Karena menu Radio hilang, maka qta akan meletakkannya di menu Alarm (no. 7). Sebenarnya bisa di letakkan di mana aja sesuai dengan keinginan Qta. Selanjutnya letakkan copian script -yang di bawah elemant 9 yang di taruh di notepad lain- di bawah elemant 7 seperti gambar di atas.
7. Selanjutnya meletakkan menu Alarm di menu Organizer (no. 11) dengan mengcopykan script di bawah ini dan letakkan sesuai pada gambar di bawah ini.
<element id="MenuItem_SetTemporaryAlarm">
<
label type="name" textid="MENU_TR_ALARMS_TXT" />
<
icon pos="left" source="file">alarm.png</icon>
<
icon pos="shortcut" source="internal">TR_ALARMS_MENU_ICN</icon> <link type="internal" />
<
/element>
8. Save file (ctrl+s). Aktifkan tool “a2uploader.exe”. Lalu taruh file menu.ml dan file gambar ke folder tpa / preset / system / menu.
9. Kemudian nyalakan hape. Hiraukan tulisan error ketika mengakses file menu.

Catatan:
1. Perhatikan pada baris icon pos = “selected” dan icon pos = “unselected“. Ini adalah perintah untuk menampilkan icon pada menu. Di sini icon akan diambil dari sumber = file, dan dengan ekstensi image = PNG. icon yang digunakan berukuran maksimum lebih baik lebih kecil atau sama dengan 75×75 px.
2. “alarm.png” adalah nama gambar yang akan dipakai sebagai icon. untuk icon sub menu ini, gunakan file gambar dengan ekstensi PNG dan dengan ukuran 25×25 pixel. Sedangkan “label type = name” adalah untuk nama sub menu tersebut.
3. Mohon maaf, kami tidak bertanggung jawab apabila terjadi kesalahan atau kegagalan pada saat modifikasi. Oleh karena itu yakinkan diri Anda sebelum berexperimen.

Semoga bermanfaat tutorial kali ini. And nantikan pada tutorial selanjutnya.
Saran dan masukan yang membangun sangat kami harapkan dari Anda semua.
Selengkapnya... - Modifikasi Sony Ericsson Type A200 Dengan Tool A2uploader Part 2
Type A200 merupakan type sony ericsson yang terbaru setelah A100. Untuk memodifikasi A200, terbilang lebih mudah, singkat, dan cepat dibandingkan dengan type A100 yang mana agak membutuhkan waktu yang agak lama.

Tool A2uploader memang dikhususkan untuk type A200 dan untuk type yang lain tidak akan berfungsi. Hape SE yang bertype A200 yang akan kita modif adalah SE G502. Kalau yang lain terserah Anda semua. Anda bisa coba pada K850, K630, atau yang bertype A200. Yang akan Qta modif pada type A200 adalah upgrade firmware, kwalitas acoustic (suara hape), camdriver (driver kamera), dll. Kemungkinan tutorial ini akan bersambung, to be continued.

Bahan-bahan yang Qta butuhkan, diantaranya:
1. Tool A2uploader, alamatnya :
http://www.mediafire.com/download.php?im4ye4tyj21
http://www.megaupload.com/?d=3H5RA3RV.
http://www.megaupload.com/?d=3H5RA3R2.

2. Acoustic W980 + Mollina 2, alamatnya:
http://www.mediafire.com/download.php?d0njwmyo2qx
http://www.zshare.net/download/51828630f9bb92ca/

3. Camdriver, alamatnya:
http://www.mediafire.com/download.php?owtw2z3zfyk.
http://www.zshare.net/download/520821818307dfa8/.

4. Firmware R1FA 037, alamatnya:
http://www.topse.ru/forum/local_links.php?catid=685

5. Costumize, alamatnya:
http://depositfiles.com/files/9upnjlxte/.
http://www.zshare.net/download/5386998567ab1d3a/.
http://www.badongo.com/file/12813655

6. Untuk yang lainnya, seperti flash theme bisa cari di google atau di forumponsel.com dalam pembahasan modif A200+patching untuk Sony Ericsson.

Cara mengupgrade Firmware G502 dari R1FA031 ke R1FA 037.
1.Backup terlebih dahulu file asli yang akan qta modif dan file-file pribadi yang enting. Ya untuk jaga-jaga, mungkin saja nanti terdapat kegagalan pada modifikasi.
2.Usahakan baterai dalam keadaan 100% atau minimal di atas 50%.
3. Instal terlebih dahulu USB Flash Drive dengan mengklik “DPInst.exe”.
4.Extract tool A2uploader dan taruh di folder tersendiri. Aktifkan tool “a2uploader.exe”.
5.Klik ADD > masukkan file G502_R1FA037_MAIN_HUTCHISON_EM_RED52.mbn dan file G502_R1FA037_FS_HUTCH-WORLD_RED52.fbn.
6.Matikan hape > colokkkan cable DCU-65/DCU-60 ke hape.
7.Tekan tombol FLASH, tahan tombol keypad 5 > colokkan cable ke computer.
Jangan lepas tombol 5 sampai proses flash selesai (ada 2 proses flash), hingga muncul tulisan : “ssw file accepted Elapsed: XX secs“.
8.Tutup software a2uploader dengan mengclick Shutdown FS Manager.
9.Cabut HP G502 dari kabel data (jangan nyalakan HP!!! proses flash masih belum selesai).
10.Nyalakan kembali software a2uploader, klik FileSystem tool.
11.Pasang kembali HP ke kabel data sambil tekan tombol 5.
12.Masuk ke folder tpa / preset / custom /.
13.Ekstrak file R1A_G502_CDF_1208_8745__FS__Customized_ID.zip, kemudian drag n drop semua filenya ke folder tpa / preset / custom /.Click Shutdown FS manager.
14.Proses flashing SELESAI, silahkan cabut HP dari kabel data. Nyalakan HP & tunggu 3-5 menit untuk setting firmware terbaru.

Cara Mengganti Acoustic G502 dengan Acoustic milik W980 + Mollina 2.
1.Matikan hape > colokkkan cable DCU-65/DCU-60 ke hape.
2.Tekan tombol File System Tool, tahan tombol keypad 5 > colokkan cable ke computer.
3.Masukin semua file yang berextensi (*.wbxml) ke folder ifs / settings / acoustic/, kecuali :
- farfield_closed_rec.wbxml
- handset_0_call.wbxml
- farfield_rec.wbxml
- handset_0_closed_call.wbxml
- farfield_call_PHF_mic.wbxml
- farfield_closed_play.wbxml
- farfield_closed_call_PHF_mic.wbxml
- farfield_closed_ring.wbxml
semua file tadi akan menimpa file2 akustik yang ada di hp.
Untuk acoustic mollina, jika hape kita bukan clamshell atau sliding, cukup masukan ketiga file berikut ini :
- farfield_play.wbxml --> untuk loudspeaker saat muter lagu
- farfield_ring.wbxml --> untuk loudspeaker saat ada dering
- PHF_2_play.wbxml --> untuk suara via earphone
4.Setelah selesai, klik Shutdown File Manager lalu klik "Quit".
5.Nyalakan HaPe, coba putar file mp3 untuk membedakan kwalitas suaranya.

Cara Mengganti Camdriver G502 Dengan Camdriver yang lain.
1.Matikan hape > colokkkan cable DCU-65/DCU-60 ke hape.
2.Tekan tombol File System Tool, tahan tombol keypad 5 > colokkan cable ke computer.
3.Masukin semua file ke folder IFS / settings / camera /.
4.Setelah selesai, klik Shutdown File Manager lalu klik "Quit".
5.Nyalakan HaPe, coba aktifkan camera untuk melihat hasil modifikasi.


Untuk memback-up file yang ada di hape adalah:
1.Extract terlebih dahulu tool A2uploader dan taruh di folder tertentu. Supaya muncul folder baru ketika memback-up file.
2.Semisal Qta ingin memback-up file Acoustic yang ada di dalam HaPe, cukup dengan meng-click kanan folder Acoustic dan pilih
READ. Otomatis file yang ada di dalam folder tersebut akan ke copy dan di taruh di folder yang baru (di dalam folder A2uploader).
3.Untuk membackup file phonebook, sms, dan semisalnya, Anda bisa menggunakan tool MyPhoneExplore.


Mudah-mudahan tutorial ini bermanfaat. Dan silahkan menuju tutorial part 2

Saran dan masukan yang membangun sangat kami harapkan dari Anda semua.
Selengkapnya... - Modifikasi Sony Ericsson Type A200 Dengan Tool A2uploader Part 1
Untuk saudara-saudaraku, kaum muslimin semuanya, yang gemar mendengarkan ceramah atau kajian islami yang berextensi mp3, silahkan download saja file-file di bawah ini:

Adab Menjaga Sunnah

  1. Adab Menjaga Sunnah 01.mp3
  2. Adab Menjaga Sunnah 02.mp3

Adab Walimah Dalam Islam

  1. Adab Walimah Dalam Islam 01.mp3
  2. Adab Walimah Dalam Islam 02.mp3

Bahaya Syiah

  1. Bahaya Syi’ah Terhadap Islam 01.mp3
  2. Bahaya Syi’ah Terhadap Islam 02.mp3
  3. Bahaya Syi’ah Terhadap Islam 03.mp3

Bala Hasad

  1. Bala Hasad 01.mp3
  2. Bala Hasad 02.mp3
  3. Bala Hasad 03.mp3

Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

  1. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua 01.mp3
  2. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua 02.mp3

Bersemilah Ramadhan

  1. Bersemilah Ramadhan 01.mp3
  2. Bersemilah Ramadhan 02.mp3
  3. Bersemilah Ramadhan 03.mp3
  4. Bersemilah Ramadhan 04.mp3
  5. Bersemilah Ramadhan 05.mp3
  6. Bersemilah Ramadhan 06.mp3
  7. Bersemilah Ramadhan 07.mp3
  8. Bersemilah Ramadhan 08.mp3

Buhul Cinta

  1. Buhul Cinta 01.mp3
  2. Buhul Cinta 02.mp3
  3. Buhul Cinta 03.mp3

Duka Dinegeri Nestapa

  1. Duka Di Negeri Nestapa 01.mp3
  2. Duka Di Negeri Nestapa 02.mp3

Fiqh Khuluq

  1. Fiqh Khuluq 01.mp3
  2. Fiqh Khuluq 02.mp3

Hak Dan Kewajiban Suami Istri

  1. Hak Dan Kewajiban Suami Istri 01.mp3
  2. Hak Dan Kewajiban Suami Istri 02.mp3

Hakekat Kebahagian

  1. Hakekat Kebahagiaan.mp3

Hukum Kurban

  1. Hukum Kurban 01.mp3
  2. Hukum Kurban 02.mp3
  3. Hukum Kurban 03.mp3

Ilmu & Dajjal

  1. Ilmu & Dajjal 01.mp3
  2. Ilmu & Dajjal 02.mp3
  3. Ilmu & Dajjal 03.mp3
  4. Ilmu & Dajjal 04.mp3

Jangan Dekati Zina

  1. Jangan Dekati Zina 01.mp3
  2. Jangan Dekati Zina 02.mp3
  3. Jangan Dekati Zina 03.mp3

Kedermawanan Sang Fakir Faidah Dari Siroh Shahabat Ulbah Bin Zaid

  1. Kedermawanan Sang Fakir Faedah Dari Siroh Shahabat Ulbah Bin Zaid.mp3

Kehidupan Dunia Atau Kehidupan Akhirat

  1. Kehidupan Dunia Atau Kehidupan Akhirat 01.mp3
  2. Kehidupan Dunia Atau Kehidupan Akhirat 02.mp3

Kembali Kepada Hukum Allah Dan Menjauhi Bid’ah

  1. Kembali Kepada Hukum Allah Dan Menjauhi Bid’ah 01.mp3
  2. Kembali Kepada Hukum Allah Dan Menjauhi Bid’ah 02.mp3

Kesan Berkembangnya Bid’ah

  1. Kesan Berkembangnya Bid’ah.mp3

Kisah Juraij

  1. Kisah Juraij 01.mp3
  2. Kisah Juraij 02.mp3
  3. Kisah Juraij 03.mp3

Kumpulan Ibroh Dalam Mendulang Hidayah

  1. Kumpulan Ibroh Dalam Mendulang Hidayah.mp3

Memahami Dari Mana Datangnya Rezeki

  1. Memahami Dari Mana Datangnya Rezeki 01.mp3
  2. Memahami Dari Mana Datangnya Rezeki 02.mp3

Mendulang Hikmah Dari Perang Hunain

  1. Mendulang Hikmah Dari Perang Hunain.mp3

Menjelang Hari-Hari Akhirat

  1. Menjelang Hari-Hari Akhirat.mp3
Nasehat Ibu
  1. Nasehat Ibu 01.mp3
  2. Nasehat Ibu 02.mp3
  3. Nasehat Ibu 03.mp3

Nasehat Untuk Penuntut Ilmu Syar’i

  1. Nasehat Untuk Penuntut Ilmu Syar’i 01.mp3
  2. Nasehat Untuk Penuntut Ilmu Syar’i 02.mp3

Nu’minus Sa’ah

  1. Nu’minus Sa’ah.wav

Renungan Bagi Pencinta Akhirat

  1. Renungan Bagi Pencinta Akhirat.mp3

Solusi Untuk Permasalahan Rumah Tangga

  1. Solusi Untuk Permasalahan Rumah Tangga 01.mp3
  2. Solusi Untuk Permasalahan Rumah Tangga 02.mp3

Suratku Untukmu

  1. Suratku Untukmu 01.mp3
  2. Suratku Untukmu 02.mp3

Sikap Terhadap Penguasa Dzalim

  1. Sikap Terhadap Penguasa Dzalim 01.mp3
  2. Sikap Terhadap Penguasa Dzalim 02.mp3

Sukses Dunia Akhirat

  1. Sukses Sesungguhnya.mp3
  2. Sukses Dan Syafaat.mp3

Syarah Doa Istikharah

  1. Syarah Doa Istikharah.mp3

Untukmu Yang Berjiwa Hanif

  1. Untukmu Yang Berjiwa Hanif 01.mp3
  2. Untukmu Yang Berjiwa Hanif 02.mp3

Untukmu Wanita Muslimah

  1. Bagaimana Mendidik Anak 01.mp3
  2. Bagaimana Mendidik Anak 02.mp3
  3. Jilbab Wanita Muslimah 01.mp3
  4. Jilbab Wanita Muslimah 02.mp3
  5. Jilbab Wanita Muslimah 03.mp3
  6. Laki-laki Pemimpin Atas Wanita 01.mp3
  7. Laki-laki Pemimpin Atas Wanita 02.mp3
  8. Kehidupan Istri-Istri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam 01.mp3
  9. Kehidupan Istri-Istri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam 02.mp3
  10. Masalah Haidh Dan Istihadhoh 01.mp3
  11. Masalah Haidh Dan Istihadhoh 02.mp3
  12. Meneladani Ummu Ismail ‘Alaihissalam 01.mp3
  13. Meneladani Ummu Ismail ‘Alaihissalam 02.mp3
  14. Suamimu..Dia Surgamu Atau Nerakamu 01.mp3
  15. Wasiat Untuk Wanita 01.mp3
  16. Wasiat Untuk Wanita 02.mp3
  17. Wasiat Untuk Wanita 03.mp3

Tanya Jawab

  1. Allah Bersemayam Di Atas Arsy Lalu Bagaimana Dgn Allah Turun Ke Langit Dunia?.mp3
  2. Apakah Dosa Apabila Ilmu Dunia Lebih Banyak.mp3
  3. Apakah Ada Keseimbangan Antara Dunia Dan Akherat.mp3
  4. Apa Maksud Hadits Ttg Kefakiran Nyaris Membuat Kafir.mp3
  5. Apakah Ada Keseimbangan Antara Dunia Dan Akherat.mp3
  6. Apakah Sama Shalat Fajar Dengan Shalat Sebelum Subuh.mp3
  7. Apakah Ada Shalat Tahajjud Setelah Shalat Tarawih.mp3
  8. Bagaimana Cara Agar Semangat Berpuasa.mp3
  9. Bagaimana Trik Menghafal Quran Dan Hadits.mp3
  10. Bagaimana Kiat Menumbuhkan Motivasi Dan Percaya Diri.mp3
  11. Bagaimana Cara Kuliah Di Madinah.mp3
  12. Bagaimana Cara Menghafal Agar Tidak Sering Lupa.mp3
  13. Bagaimana Cara Agar Istiqomah Dlm Menghafal Al Quran.mp3
  14. Bagaimana Cara Menghindari Akhwat Yang Bukan Mahram.mp3
  15. Bagaimana Kaidah Keuntungan Dan Kerugian Metoda Dakwah islam Dalam Politik Praktis.mp3
  16. Bagaimana Sikat Umat Islam Terhadap Ketertinggalan Tekhnologi.mp3
  17. Bagaimanakah Tata Cara Zakat Fitri Yg Sesuai Sunnah.mp3
  18. Bagaimanakah Solusi Mencari Ilmu Dan Dien Tidak Terbengkalai.mp3
  19. Bagaimanakah Ulama Salaf Dahulu Membagi Waktu Dalam Belajar.mp3
  20. Bolehkah Kita Memasuki Parlemen Atau Berpartai.mp3
  21. Kerja Memungut Sampah, Apakah Halal?.mp3
  22. Mana Yg Lebih Utama Bagi Musafir Berpuasa Atau Berbuka.mp3
  23. Mengapa Di Masijidil Haram Shalat Tarawih 23 Raka’at.mp3
  24. Seberapa Pentingkah Bahasa Arab Dalam Memahami Dien.mp3
  25. Solusi Untuk Palestina & Lebanon – Siapa Hizbullah.mp3
Download juga kajian Ustadz Abu Zubair

Semoga ini bermanfaat untuk kaum muslimin semuanya.
Jika ada yang error, laporkan saja!!!!


Selengkapnya... - Kajian Ustadz Armen Halim Naro rahimahullah

Ada dua jenis obat pengusir nyamuk yang dijual secara komersil di pasaran, yaitu yang terbuat dari bahan kimia sintetis dan minyak tanaman. Yang telah diteliti dan diakui secara internasional mengandung bahan aktif N, N-diethyl-3-methylbenzamide (DEET).

DEET bekerja dengan cara menghambat reseptor kimia karbondioksida dan asam laktat. Kedua zat itu merupakan substansi yang dihasilkan tubuh manusia, yang dapat "menarik" nyamuk. DEET tak boleh dioleskan pada kulit yang sedang terluka. Senyawa ini bersifat racun bila tertelan atau terkena mukosa mata.

Karena itu, dianjurkan untuk menggunakan bahan-bahan alami saja. Selain lebih efektif mengusir nyamuk, juga tanpa efek samping. Jenis tanaman yang berkhasiat sebagai pengusir nyamuk adalah geranium, yang mengandung senyawa geraniol.

Penelitian terbaru membuktikan, lilin aromaterapi yang mengandung geraniol bekerja lima kali lebih efektif dalam mencegah gigitan nyamuk, daripada lilin sitronela (sereh).

Center for Disease Control and Prevention juga merekomendasikan minyak lemon eucalyptus sebagai repelan (obat anti nyamuk). Studi menunjukkan, minyak lemon eucalyptus mampu menangkal nyamuk selama 6 jam. Sama dengan jika kita menggunakan DEET. Kesimpulannya, geraniol dan minyak lemon eucalyptus adalah pilihan terbaik sebagai obat atau krim anti nyamuk.

Ada cara lain, ya agak meringankan sedikit, pake aja raket listrik dan pengusir nyamuk electric.

Mudah-mudahan ini bermanfaat buat yang tinggal di daerah yang rawan nyamuk..

Sumber : http://www.dechacare.com/Tips-Mengusir-Nyamuk-Secara-Alami-I636.html
Selengkapnya... - Tips Mengusir Nyamuk Secara Alami